Laporan Praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM
Matakuliah Mikrokontroler












Nama
:
I PUTU SASTRA WIJAYA 
Nim
:
1415313036
Dosen Pengampu
:
I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc





Program Studi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bali

2016







Praktikum 1
Digital Input/Output


I. Dasar Teori
Digital berarti sinyal yang dikirimkan/diterima bernilai 1 atau 0, on atau off, HIGH atau LOW. Berbeda dengan sinyal analog yang nilainya bersifat kontinyu, yakni nilai antara 0 dan 1 dipertimbangkan atau terdapat rentangan nilai dari 0 sampai 1. Secara umum pin pada Arduino dapat dikonfigurasi ke dalam dua mode, yaitu mode input dan output. Mode input berarti mengeset pin agar dapat digunakan untuk menerima masukan sinyal dari komponen  yang terhubung ke board arduino. Mode output berarti mengeset pin agar dapat mengirimkan sinyal dari arduino ke komponen lain atau ke rangkaian digital. Untuk mengeset mode pin, kita gunakan fungsi pinMode(). Fungsi ini biasanya digunakan di dalam fungsi setup(). fungsi ini memerlukan dua parameter, pinMode([nomorPin], [mode]). Parameter pertama diisi oleh nomor pin, dan parameter kedua diisi oleh konstanta INPUT atau OUTPUT, sesuai dengan mode yang ingin kita gunakan. Sebagai contoh, jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin digital dari arduino dan ground. Karena kita ingin membuat led menyala berkedip jadi kita konfigurasi pin yang terhubung ke LED menjadi output.


Gambar 1. Board Arduino Uno R3

Pada gambar diatas dapat dilihat untuk pin yang berwarna hijau tua (dari pin 0 sampai pin ke 13) merupakan digital pin dari board arduino uno. Sedangkan untuk yang berwarna hijau muda merupakan ground (GND). 
Dan beberapa pin juga memiliki fungsi khusus :
  • Serial, terdiri dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) data serial.
  • External Interrups, yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat digunakan untuk mengaktifkan interrups. Gunakan fungsi attachInterrupt()
  • PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 menyediakan output PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analogWrite()
  • SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library
  • LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin no 13.
  • TWI : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire Library

II. Alat dan Bahan
Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Board Arduino Uno R3
1
2
Modul/Rangkaian Percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya


III. Langkah Percobaan
III.1 Percobaan Blink LED
         a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pada mudul (rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

  •  Menghubungkan salah satu kaki resistor dengan pin 13 dari Arduino
  •  Menghubungkan kaki resistor yang lagi satu dengan kaki anoda dari led
  •  Menghubungkan kaki katoda led dengan ground pada arduino
 


Gambar 2. Skematik Percobaan Blink Led


Gambar 3. Breadboard Percobaan Blink Led


          b.      Pemrograman Pada Arduino 
Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:

int Led1 = 13;
void setup() {
pinMode(Led1, OUTPUT);  // konfigurasi atau mensetting     pin 13 sebagai output

}

void loop() {
  digitalWrite(Led1, HIGH);   // Untuk menghidupkan LED 
  delay(1000);              // waktu tunda
  digitalWrite(Led1, LOW);    // untuk mematikan LED
  delay(1000);              // tunda waktu
}



III.2 Percobaan PushButton ON/OFF
               a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:
  •  Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 13 Arduino
  •  Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 2 Arduino



Gambar 4. Skematik Percobaan Pushbutton ON/OFF



Gambar 5. Breadboard Percobaan Pushbutton ON/OFF

                      b.      Pemrograman Pada Arduino
            Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:

int pushButton = 2;
int LedPin = 13;
void setup() {
    pinMode(pushButton, INPUT);
    pinMode(LedPin,OUTPUT);
}

void loop() {
  digitalRead(pushButton);
  if (pushButton == HIGH) {
    digitalWrite(LedPin,HIGH);
  }
  else
    digitalWrite(LedPin,LOW);
  }


III.3 Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led
               a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:
  • Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 13 Arduino
  • Menghubungkan kaki Anoda Led2 ke pin 12 Arduino
  • Menghubungkan kaki Anoda Led3 ke pin 11 Arduino
  •  Menghubungkan kaki Anoda Led4 ke pin 10 Arduino
  •   Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 2 Arduino
  •   Menghubungkan Pushbutton2 ke pin 3 Arduino



Gambar 6. Skematik Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led



Gambar 7. Breadboard Percobaan Kombinasi Multi Pushbutton Dan Multi Led

                        b.      Pemrograman Pada Arduino
Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:
const int buttonPin1 = 2;
const int buttonPin2 = 3;    
const int ledPin1 =  13;
const int ledPin2 =  12;
const int ledPin3 =  11;
const int ledPin4 =  10;

void setup() {

  pinMode(ledPin1, OUTPUT);
  pinMode(ledPin2, OUTPUT);
  pinMode(ledPin3, OUTPUT);
  pinMode(ledPin4, OUTPUT);
  pinMode(buttonPin1, INPUT);
  pinMode(buttonPin2, INPUT);
}

void loop() {
 
    digitalRead(buttonPin1);
    digitalRead(buttonPin2);
    if (buttonPin1 == HIGH) {
    // jalan kanan
    digitalWrite(ledPin1,HIGH);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,HIGH);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,HIGH);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
     delay (1000);
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,HIGH);
     delay (1000);
    }
   
  else {
    digitalWrite(ledPin1,LOW);
    digitalWrite(ledPin2,LOW);
    digitalWrite(ledPin3,LOW);
    digitalWrite(ledPin4,LOW);
      delay (1000);
 
  }
}


IV. Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan kali ini menggunakan pin-pin digital dari arduino, dimana pin- pin tersebut akan dipakai baik sebagai input maupun output. Seperti percobaan diatas Pushbutton dipakai sebagai input dan Led dipakai sebagai output. Dan jika kita ingin membuat pin digital arduino sebagai input, maka pada program di arduino.ide kita dapat menulis “ pinMode (pushbutton1,INPUT); “ , dan untuk membaca hasil inputan dari pushbuttonnya dapat digunakan “digitalRead (pushbutton); “ . Kemudian jika kita ingin membuat pin arduino sebagai output maka untuk pin mode kita dapat tuliskan “pinMode (Led1,OUTPUT); “ 

  





Praktikum 2
Analog Input/Output


I. Dasar Teori
Secara teori suatu analog output akan mengeluarkan output tegangan bervariasi sesuai dengan nilai yang dikehendaki, maka seharusnya pin output analog Arduino seharusnya mampu mengeluarkan tegangan output dengan kisaran tegangan dari 0 V sampai 5V. Akan tetapi tidak demikian adanya, karena pin-pin Arduino yang difungsikan sebagai output sebenarnya hanya mampu sebagai digital output yaitu hanya mampu mengeluarkan tegangan 0V atau 5V.  Lalu bagaimana Arduino menangani Analog Output tersebut. Arduino menggunakan cara Pulsa Wide Modulasi (PWM) atau modulasi lebar pulsa untuk menghasilkan analog output yang dikehendaki. Metode PWM ini menggunakan pendekatan perubahan lebar pulsa untuk menghasilkan nilai tegangan analog yang diinginkan. Pin yang difungsikan sebagai PWM analog output akan mengeluarkan sinyal pulsa digital dengan frekwensi 490 Hz dimana nilai tegangan analog diperoleh dengan merubah Duty Cycle atau perbandingan lamanya pulsa HIGH terhadap periode (T) dari sinyal digital tersebut. Jika pulsa HIGH muncul selama setengah dari periode sinyal maka akan menghasilkan duty cycle 5o% yang berarti sinyal analog yang dihasilkan sebesar setengah dari tegangan analog maksimal yaitu 1/2 dari 5 V atau sama dengan 2,5 V begitu juga halnya jika pulsa HIGH hanya seperempat bagian dari periode sinyal maka tegangan analog identik yang dihasilkan adalah 1/4 dari 5V = 1,25 V dan seterusnya.


Perintah yang digunakan untuk output analog adalah analogWrite (pin,value), dimana:
  • Pin: nomor pin Arduino yang akan digunakan sebagai analog output
  • value: nilai duty cycle yang diinginkan dengan nilai 0-255, yang berarti nilai 0 untuk 0Volt dan 255 untuk tegangan keluaran maksimum atau 5Volt.
 Gambar 1. Board Arduino Uno R3
 

Pada gambar diatas dapat dilihat untuk pin yang biru (dari pin 0 sampai pin ke 5) merupakan analog pin dari board arduino uno. Sedangkan untuk yang berwarna coklat tua merupakan VCC, dan yang berwarna coklat muda merupakan ground (GND).



II. Alat dan Bahan

Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:



Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya


III. Langkah Percobaan
III.1 Percobaan Input Potensiometer
               a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Potensiometer yang ada pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

Ø  Menghubungkan kaki 1 potensiometer dihubungkan ke sumber tegangan (VCC)
Ø  Menghubungkan kaki 2 potensiometer dihubungkan ke pin A1 dari arduino uno
Ø  Menghubungkan kaki 3 potensiometer dihubungkan ke groun (GND)



Gambar 2. Skematik Percobaan Input Potensiometer


Gambar 3. Breadboard Percobaan Input Potensiometer

                     b.      Pemrograman Pada Arduino


            Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:


int pinPot = A2;//pin untuk menerima sinyal analog dari potensiometer
int val = 0;//variabel untuk menyimpan nilai konversi analog ke digital
void setup() {
  Serial.begin(9600);//setup koneksi serial
}

void loop() {
 val = analogRead(pinPot); //baca nilai analog dari potensiometer
 Serial.println(val); //kirim nilai val ke koneksi serial
 delay(100);//jeda waktu
}



III.2 Percobaan Input Potensiometer Output Led

               a.      Koneksi Hardware

Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Potensiometer dan Led yang ada pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:

Pemrograman pada Arduino diperlihatkan sebagai berikut:

  

       Ø  Menghubungkan kaki 1 potensiometer dihubungkan ke sumber tegangan (VCC)   
       Ø  Menghubungkan kaki 2 potensiometer dihubungkan ke pin A1 dari arduino uno
       Ø  Menghubungkan kaki 3 potensiometer dihubungkan ke groun (GND)
       Ø  Menghubungkan Led ke pin 13 dari arduino
 


Gambar 2. Skematik Percobaan Input Potensiometer Out Led


Gambar 3. Breadboard Percobaan Input Potensiometer Out Led

b.      Pemrograman Pada Arduino
Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:
int led = 13;//memilih pin digital untuk lampu led
int pinPot = A2;//pin untuk menerima sinal analog
int potVal = 0;//variabel untuk menyimpan nilai konversi analog ke digital
void setup() {
  pinMode(led,OUTPUT);
  }

void loop() {
  potVal=analogRead(pinPot);//baca nilai analog dari potensiometer
  potVal=map(potVal,0,1023,0,255);//ubah nilai (0-1023) menjadi (0-255)
  analogWrite(led,potVal);//ubah nilai vR untuk mengatur kecerahan led
 
}


IV. Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan kali ini menggunakan pin-pin analog dari arduino yaitu dari pin A0 sampai dengan pin A5, dimana pin- pin tersebut akan dipakai sebagai analog input. Seperti percobaan diatas Potensiometer dipakai sebagai input dan Led dipakai sebagai output. Dan jika kita ingin membuat pin analog arduino sebagai input, maka pada program di arduino.ide kita dapat menulis “ pinMode (Potensiometer,INPUT); “ , dan untuk membaca hasil inputan dari potensiometer dapat digunakan “analogRead (Potensiometer); “ dan “int Val;” dipakai untuk menyimpan nilai konversi analog ke digital. Kemudian “potVal=map(potVal,0,1023,0,255);” dipakai untuk mengubah nilai dari (0-1023) menjadi (0-255). Dan jika kita ingin mengatur nyala Led dengan potensiometer maka pada program arduino dapat ditulis sebagai berikut “analogWrite(Led,potVal); “ .







Praktikum 3
Statement Control


I. Dasar Teori
Pada dasarnya setiap bahasa pemrograman terdiri dari:
a          .       Ekspresi
b          .      Statement
c          .       Blok Statement
d          .      Blok Fungsi

     Pada praktikum kali ini saya mempraktekan tentang statement control dimana statement control ini merupakan sebuah statement yang terdiri dari kondisi-kondisi yang dimana jika kondisi tersebut terpenuhi program akan melakukan suatu instruksi tertentu. Jadi dapat di katakan statement control merupakan penunjuk arah bagi urutan suatu program.

     Dalam bahasa C++ ada beberapa jenis statement control sebagai berikut  :

            1.      Kontruksi if

Pada konstruksi if sebuah konstruktur program hanya memiliki  sebuah kondisi, artinya dimana suatu instruksi atau beberapa instruksi akan di jalankan apabila sebuah kondisi tersebut di penuhi, namun apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka instruksi yang ada tidak akan di jalankan.

                    Berikut sintaks dari konstruksi if :


   
  if  (kondisi)

    { 
      Instruksi/statement;
     }



            2.      Konstruksi if – else
Pada konstruksi if else sedikit berbeda dengan konstruksi if karena pada konstruksi if else . jika sebuah kondisi tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi lain yang ada atau menjalankan instruksi yang berada di luar bagian dari kondisi yang tidak terpenuhi.
Berikut sintaks dari konstruksi if-else :

if  (kondisi)
{   
    Statement/instruksi;
      }
else
{
        Statement/instruksi;
      }

            3.      Konstruksi if – else bersarang
Pada konstruksi ini terdapat lebih dari satu buah kondisi jadi pabila sebuah kondisi tidak terpenuhi maka akan berlanjut ke kondisi berikutnya tergantung berapa banyak kondisi yang ada.
Berikut sintaks konstruksi if –else bersarang :

if  (kondisi)
{      
    Statement/instruksi;
      }

else if (kondisi)
{   
     Statement/instruksi;
     }

else
     {
        Statement/instruksi;
     }


            4.      Konstruksi switch – case
Konstruksi switch – case sedikit berbeda dengan konstruksi if – else, di mana konstruksi switch – case  lebih menguntungkan digunakan pada program yang memiliki banyak pilihan kondisi dalam satu step dan jumlah kondisi sudah pasti.jadi berbeda dengan statement if else yang hanya memiliki 2 pilihan kondisi pada satu step.
Berikut sintaks konstruksi switch – case :

Switch (variabel)
{
    Case  konstanta1
       {
          Statement;
          Break;
        }

   Case konstanta ke-n
        {
           Statement;
           Break;
        }
}

II. Alat dan Bahan
Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Kabel jumper
Secukupnya


III. Langkah Percobaan
III.1 Percobaan For Control (Kombinasi nyala Led berdasarkan button yang ditekan)
               a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led dan Pushbutton pada mudul(rangkaian)  ke  pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:
Ø  Menghubungkan kaki Anoda Led1 ke pin 7 Arduino
Ø  Menghubungkan kaki Anoda Led2 ke pin 8 Arduino
Ø  Menghubungkan kaki Anoda Led3 ke pin 9 Arduino
Ø  Menghubungkan kaki Anoda Led4 ke pin 10 Arduino
Ø  Menghubungkan Pushbutton1 ke pin 3 Arduino
Ø  Menghubungkan Pushbutton2 ke pin 4 Arduino
Ø  Menghubungkan Pushbutton3 ke pin 5 Arduino
Ø  Menghubungkan Pushbutton4 ke pin 6 Arduino




Gambar 1. Skematik Percobaan For Controll


Gambar 2. Breadboard Percobaan For Controll



                        b.      Pemrograman Pada Arduino
            Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:

int tombol1=3;
int tombol2=4;
int tombol3=5;
int tombol4=6;
int led1=7;
int led2=8;
int led3=9;
int led4=10;
void setup() {
  pinMode (tombol1,INPUT);
  pinMode (tombol2,INPUT);
  pinMode (tombol3,INPUT);
  pinMode (tombol4,INPUT);
  pinMode (led1,OUTPUT);
  pinMode (led2,OUTPUT);
  pinMode (led3,OUTPUT);
  pinMode (led4,OUTPUT);
}

void loop() {
  if (digitalRead(tombol1)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,LOW);
   digitalWrite(9,LOW);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
 
  else if (digitalRead(tombol2)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,LOW);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
  
   else if (digitalRead(tombol3)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,HIGH);
   digitalWrite(10,LOW);
  }
 
  else if (digitalRead(tombol4)==LOW)
  {digitalWrite(7,HIGH);
   digitalWrite(8,HIGH);
   digitalWrite(9,HIGH);
   digitalWrite(10,HIGH);
  }

delay (30);

      }


IV. Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum kali ini menggunakan fungsi if-else dimana program akan berjalan ketika kondisinya terpenuhi, dan ketika kondisi pertama tidak terpenuhi maka program akan mencari kondisi yang lain, kemudian jika kondisinya terpenuhi program akan terus berjalan. Dalam hal ini program akan memeriksa kondisi dari pushbutton yang ditekan. Ketika pushbutton 1 ditekan maka hanya satu Led yang akan menyala, kemudian ketika pushbutton 2 ditekan maka dua Led yang akan menyala, terus ketika pushbutton 3 ditekan maka tiga Led yang akan menyala, terakhir ketika pushbutton 4 ditekan maka empat Led akan menyala.







Praktikum 4
Sensor Interfacing


I. Dasar Teori
Interface atau dalam istilah Indonesianya Antar Muka dapat diartikan sebagai sebuah titik, di mana dua komponen atau benda berbeda bertemu. Dalam hubungannya dengan perangkat lunak, interface dapat diartikan sebagai sarana atau medium atau sistem operasi yang digunakan untuk menghubungkan antara perangkat mikroprosesor agar dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). Sedangkan pada konteks perangkat keras interface berarti komponen elektronika yang menghubungkan atau mengkomunikasikan prosesor dengan komponen atau perangkat lain dalam suatu sistem. Dalam praktikum kali ini saya akan mempraktekan tentang interfacing arduino dengan sensor. Dan untuk menampilkan hasil pembacaan dari sensor yang dipakai saya akan mengggunakan sebuah LCD.
Pertama saya akan bahas mengenai sensor. Sensor adalah jenis transduser (mengubah suatu energi menjadi energi yang lain) seperti mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Ada banyak sensor yang ada, namun pada praktikum kali ini saya akan menggunakan sensor Flowmeter (sensor aliran) dan sensor suhu (DS18B20).
Flowmeter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran dan volume fluida liquid maupun gas. Kerja dari flowmeter ini yaitu fluida berupa gas menggerakkan kincir yang dihubungkan dengan motor sehingga saat kincir berputar maka motor juga ikut berputar dan dapat menghasilkan ggl induksi. Pengkondisi sinyal membuat sinyal tegangan ggl induksi dari motor dapat terbaca oleh arduino, lalu LCD dapat manampilkan hasil pengukuran dari flow meter tersebut.

Gambar 1. Sensor Flowmeter

Keterangan:
Pada gambar sensor flowmeter diatas untuk babel berwarna merah untuk VCC, kemudian kabel yang berwarna hitam untuk grunding (GND), dan kabel berwarna kuning untuk data.

DS1820 adalah sensor suhu yang dikeluarkan oleh Dallas Semiconductor. Untuk membacanya menggunakan protokol 1 wire communication. Dimana hanya ada tiga kabel yang terdiri dari +5V, GND dan DQ (Data Input/Output). Keunggulan dari DS1820 adalah, output berupa data digital dengan nilai ketelitian 0,5 derajat Celcius sehingga mempermudah pembacaan oleh mikrokontroller.


Gambar 2. Sensor DS18B20

Dan komponen yang dipakai untuk menampilkan hasil pembacaan sensor yaitu LCD. LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Dan pada percobaan kali ini saya menggunakan LCD 16x2 yang artinya LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter (tulisan).

Gambar 3. LCD (Liquid Crystal Display)


II. Alat dan Bahan
Alat dan bahan percobaan diperlihatkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Alat dan Bahan Praktikum

No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Arduino Uno R3
1
2
Modul /Rangkaian percobaan
1
3
Kabel USB
1
4
Sensor Suhu (
1
5
Sensor Aliran (Flow Meter)
1
6
Kabel jumper
Secukupnya


III. Langkah Percobaan
III.1 Percobaan Interfacing Arduino Dan Sensor
               a.      Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel , koneksikan Sensor Flowmeter dan Sensor Suhu (DS18B20) pada pin-pin Arduino Uno R3  dengan konfigurasi sebagai berikut:
              Ø  Menghubungkan kabel merah dari sensor Flowmeter ke sumber tegangan (VCC).
              Ø  Menghubungkan kabel hitam dari sensor Flowmeter ke ground (GND).
              Ø  Menghubungkan kabel kuning dari sensor Flowmeter ke pin 2 Arduino.
              Ø  Menghubungkan kabel merah dari sensor DS18B28 ke sumber tegangan (VCC).
              Ø  Menghubungkan kabel hitam dari sensor DS18B28 ke sumber ground (GND).
              Ø  Menghubungkan kabel kuning dari sensor DS18B28 ke pin 7 Arduino.
              Ø  Menghubungkan pin RS LCD ke pin 12 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin E LCD ke pin 11 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin D4 LCD ke pin 5 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin D5 LCD ke pin 4 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin D6 LCD ke pin 3 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin D7 LCD ke pin 6 Arduino
              Ø  Menghubungkan pin RW LCD ke Ground (GND) Arduino
              Ø  Menghubungkan pin VSS LCD ke Ground (GND) Arduino
              Ø  Menghubungkan pin VCC LCD ke sumber tegangan (VCC) Arduino


Gambar 2. Skematik Percobaan Interfacing Sensor Dan Arduino

Gambar 3. Breadboard Percobaan Interfacing Sensor Dan Arduino

  1. Pemrograman Pada Arduino
  Pemrograman pada Arduino diperlihatkan sebagai berikut:

    // include the library code:
#include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 6);
    volatile int flow_frequency; // Measures flow sensor pulses
    unsigned int l_hour; // Calculated litres/hour
    unsigned char flowsensor = 2; // Sensor Input
    unsigned long currentTime;
    unsigned long cloopTime;
    void flow () // Interrupt function
    {
       flow_frequency++;
    }
    void setup()
    {
       pinMode(flowsensor, INPUT);
       digitalWrite(flowsensor, HIGH); // Optional Internal Pull-Up
       Serial.begin(9600);
       attachInterrupt(0, flow, RISING); // Setup Interrupt
       sei(); // Enable interrupts
       currentTime = millis();
       cloopTime = currentTime;
   
      // set up the LCD's number of columns and rows:
  lcd.begin(16, 2);
  // Print a message to the LCD.
  lcd.print("SUHU: BELUM ADA");
    }
   
    void loop ()
    {
       currentTime = millis();
       // Every second, calculate and print litres/hour
       if(currentTime >= (cloopTime + 1000))
       {
          cloopTime = currentTime; // Updates cloopTime
          // Pulse frequency (Hz) = 7.5Q, Q is flow rate in L/min.
          l_hour = (flow_frequency * 60 / 7.5); // (Pulse frequency x 60 min) / 7.5Q = flowrate in L/hour
          flow_frequency =0; // Reset Counter
          lcd.setCursor(0, 1);
          lcd.print("           ");
          lcd.setCursor(0, 1);
          lcd.print("Flow: ");
          lcd.print(l_hour); // Print litres/hour
          lcd.setCursor(12, 1);
          lcd.print("L/H");
          //lcd.clear();
 
       }
    }

IV. Hasil dan Pembahasan

Pada praktikum kali ini saya belajar tentang interfacing sensor dengan arduino,dimana pada praktikum ini sensor akan terhubung dengan arduino sehingga sensor dapat mengirim data hasil pengukuran suhu dan aliran kemudian data tersebut diterima oleh arduino untuk seterusnya ditampilkan pada LCD. Pada program untuk menampilkan hasil pembacaan sensor pada LCD dapat dituliskan ‘’ lcd.print ( “ sensor terpasang” ) ;  ‘’ . Kemudian program untuk mengatur letak penampilan tulisan ( hasil pembacaan sensor ) yaitu  ‘’ lcd.setCursor (0,1); ‘’ . maksud dari lcd.setCursor (0,1); ini adalah kita akan menulis di LCD pada number colom ke 0, number baris ke 1.


Daftar Pustaka

          http://kusumawardana.web.id/materikuliah/






3 komentar: